Gaya-Lorenzo-Tak-Cocok-Untuk-Ducati-VIVA-z

Aus KletterWiki
Wechseln zu: Navigation, Suche

Jakarta, Manajer tim Jorge Lorenzo di Movistar Yamaha, Wilco Zeelenberg, memberi pujian untuk pebalap Repsol Honda Marc Marquez yang unggul hingga 48 poin di puncak klasemen sementara MotoGP 2016 hingga paruh musim. Marquez selalu mendulang poin dari delapan seri perdana MotoGP 2016. Meski pernah naik podium pertama di Moto3 pada 2013, Vinales mengaku akan mencontek gaya balap Lorenzo - yang tidak hanya berjaya, tapi mantan pembalap Yamaha itu juga mampu mengalahkan Marc Marquez. Saat ini, masa depan Valentino Rossi bersama Yamaha Movistar juga menjadi isu hangat. Lorenzo pernah menang empat kali di Jerez, termasuk dua kali di kelas MotoGP (2010 dan 2011), namun dia hanya finis keempat musim lalu.
Indonesian Motogp Lover's(news Update)
Faktanya, hanya Jorge Lorenzo yang mencatat waktu di angka 1 menit 58 detik dalam tes pramusim MotoGP 2018 Sepang Malaysia dan ini menjadi rekor tersendiri. Direksi balap MotoGP sempat melakukan investigasi pada insiden ini, namun dinyatakan sebagai insiden murni dalam balapan. Dia adalah juara dunia MotoGP tiga kali, the baby alien Marc Marquez. Namun, saat tiba di sana, pembalap Spanyol itu malah dicegah masuk untuk bertemu Rossi.
Sebagai pembalap debutan, Zarco tentu cuma diharapkan bisa menjadikan panggung MotoGP 2017 sebagai ajang beradaptasi di kelas utama, setelah sejak 2009 hingga 2016 lalu bergelur di kelas 125cc dan Moto2. Saat balapan menyisakan tiga putaran terakhir, ia berhasil memaksa Zarco tertinggal di posisi enam. Namun dari karakteristik gaya balapnya, Marquez memiliki segalanya untuk menaklukan Desmosedici.

Dan jika dia bisa melakukannya, bahkan dengan motor yang kurang mendapat part baru seperti mesin tim resmi, Zarco yakin bisa bertarung untuk naik podium. "Saya diyakinkan bahwa saya harus mengubah gaya balapan saya untuk mengendarai Ducati dan saya tidak akan mengubahnya," ucap Lorenzo kepada Tuttomotori Web. Terutama mengingat bagaimana Valentino (Rossi) dan Jorge (Lorenzo) menyelesaikan balapannya," katanya.
Nah, jika kita membandingkan balapan ini dengan tahun lalu, kami memang memperbaiki beberapa hal yang merupakan hal positif saat ini,” kata Iannone. Melihat kondisi tersebut, Rossi mengakui bahwa jalan terbaik adalah dengan meningkatkan performa motor Yamaha M1 miliknya untuk bisa tampil kompetitif di segala kondisi. Menurut Coulon, Zarco justru memiliki gaya balapan yang jauh berbeda bila dibanding Bradley Smith.
Walau demikian, ternyata hujan turun pada Minggu pagi sehingga tim tidak memiliki banyak kesempatan untuk mencoba ban baru itu. Tiga gelar juara dunia MotoGP mampu dipersembahkan X-Fuera selama menggeber motor Yamaha, yaitu pada musim 2010, 2012, dan 2015. Dengan kondisi kami hari ini, kecepatan kami sangat baik di lintasan basah," ucap rider MotoGP asal Italia itu, dikutip dari Motor Sport.
Pembalap debutan tim Yamaha Tech 3, Johann Zarco yang merupakan juara dunia Moto2 tahun lalu, hanya butuh beberapa belokan buat melejit ke urutan terdepan. Jika dibanding tahun lalu, Yamaha M1 2018 tak menunjukkan peningkatan ungkap Vinales. Menurut The Doctor, tahun ini perjuangan dirinya dan Maverick Vinales di Yamaha akan lebih berat karena Honda dengan Marc Marquez dan Ducati dengan Andrea Dovizioso terlihat lebih bagus dan kuat dibandingkan tahun lalu.
Namun jarak jauh dengan pembalap Tim Alma Pramac Ducati, Jack Miller, yang menghuni posisi keempat, memaksa Vinales harus puas menyudahi balapan di MotoGP 2018 Argentina dengan menempati posisi kelima. Yang terdepan adalah para pebalap yang mungkin tak diperhitungkan untuk menang sebelumnya yaitu Jack Miller, Johann Zarco, Cal Crutchlow (LCR Honda Castrol) dan sang rookie, Alex Rins (Team Suzuki Ecstar)!
Belum Taklukkan Vinales Di Argentina, Ini Dalih Marquez
Terkait hal ini, Nicolas Goyon selaku kepala mekanik dari rekan satu tim Zarco, yakni Jonas Folger, tak sungkan untuk mengakui kehebatan yang dimiliki pembalap berkebangsaan Prancis tersebut. Meski prediksi ini untuk dilakukan, tetapi setelah melihat kemampuan Vinales bersama Yamaha M1, untuk juara dunia bukan hal yang mustahil bagi Vinales. Rider asal Spanyol itu seharusnya mengawali lomba dari pit lane, karena sempat mengalami masalah pada motornya sebelum balapan dimulai.
Ia mengungkapkan, motor Ducati sejatinya cocok untuk pembalap mana saja. Begitu kecewanya, pebalap asal Italia itu meminta Race Director MotoGP, Mike Webb, untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Perasaan frustrasi itu muncul saat pembalap tim Yamaha tersebut menjalani sesi kualifikasi. Meski begitu, saat ini performa Yamaha cukup berbeda dan masih meragukan akibat berbagai masalah teknis sejak tengah tahun lalu, dan Rossi ogah mematok target tertentu.